Pegiat IKM: Pasar Baju Anak Masih Didominasi Produk Luar Negeri 

- kami adalah distributor kaos dan baju anak dengan harga terjangkau dan kualitas dan bahan adem terbaik 


jl.h.taha rt 004 rw 03 no 45a kebnjeruk kealapa dua jakarta barat 
whatsApp : 089530711105
Aktivis IKM: pasar pakaian anak-anak masih didominasi produk asing
Risna HalidiKamis, 13 Agustus 2020 | 01:55 WIB
Aktivis IKM: pasar pakaian anak-anak masih didominasi produk asing
anak-anak pakaian Ilustrasi (Dok. Ziel anak-anak)
Banyak UKM ini mencoba begitu keras untuk menjaga usahanya dengan kegigihan dan strategi bisnis yang inovatif.
Suara.com - Industri Kecil dan Menengah (SMI) merupakan sektor yang cukup tangguh di masa krisis seperti sekarang. Bahkan bisa dibuktikan sejak krisis ekonomi pada tahun 1998 dan selama pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini.

Salah satunya adalah UKM di bidang fashion. Banyak UKM ini mencoba begitu keras untuk menjaga usahanya dengan kegigihan dan strategi bisnis yang inovatif.


Jessica Meilya, Merek UKM aktor merek Ziel anak misalnya. Dia mencoba untuk terus berkomitmen untuk membangun merek lokal di bidang pakaian anak-anak.

Melalui pers, kata Meilya Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, terutama merek fashion untuk anak-anak masih didominasi oleh produk luar negeri dan impor.

"Anak-anak Ziel semua produk dalam negeri, dan kami berniat untuk meningkatkan brand clothing lokal untuk anak-anak dan mempromosikan kebiasaan di Indonesia," kata Jessica Meilya.

Menariknya, Jesicca Meilya dan memulai perusahaan dijamin bahwa Anda bertukar ukuran untuk setiap pembelian. Hal ini dilakukan karena perbedaan postur tubuh anak-anak, bukan tinggi badan anak yang tidak bisa hanya mengandalkan usia.

Jessica menambahkan bahwa anak-anak Ziel terus menambah 15-25 model baru pada akhir tahun ini dan berkolaborasi dengan influencer. Dia juga akan membuat pakaian dengan model santai dan di rumah, dan penekanan pada koleksi "beberapa" anak dan ibu.


Saat anak-anak Ziel mencapai omset ratusan juta per bulan, dengan pangsa pasar terbesar di Jabodatabek dan Surabaya.

Masa depan diperkirakan akan mencapai angka rata-rata bisnis kembali bulanan, meskipun terpengaruh karena mereka terbatas grand Sosial (PSBB).